Text Link Ads free counters Indonesian TopBlogs

PageRank Tool
Page Rank Checker is a completely free tool to check the Page Rank value of your web site easily and possibly display your web site's page rank right on your web pages.


Search Engine Optimization and SEO Tools
Word of the Day

Quote of the Day

Article of the Day

This Day in History

Today's Birthday

In the News

Thursday, February 8, 2007

binatang pra sejarah !!




Hiu ’Prasejarah’ Muncul Lagi di Jepang


TOKYO, KAMIS - Semakin banyak saja hewan-hewan laut aneh yang muncul hidup-hidup di perairan Jepang dalam dua tiga bulan terakhir. Setelah cumi-cumi raksasa dan hiu rumbai, kali ini seekor hiu goblin (Mitsukurina owstoni) yang jarang sekali terlihat di perairan dangkal juga berhasil ditangkap.

Hewan sepanjang 1,3 meter ini memiliki warna tubuh abu-abu serta bentuk yang unik dengan moncong pipih dan panjang. Predator laut ini biasanya hidup di kedalaman 150 hingga 200 meter. Namun, secara tidak sengaja muncul di dekat kapal motor yang ditumpangi sejumlah staf Taman Kehidupan Laut Tokyo bersama para nelayan lokal pada 25 Januari.

"Kami berhasil membawanya ke akuarium dan memamerkannya ke khalayak," ujar salah seorang staf. Namun, hiu tersebut tidak mampu bertahan hidup dan tewas dua hari kemudian. Meski demikian, lagi-lagi ini merupakan kali pertama seekor hiu goblin ditangkap hidup-hidup dan bertahan dalam waktu lama.

Hiu goblin sering tertangkap jaring nelayan beberapa kali sebelumnya namun jarang sekali dilaporkan dalam keadaan hidup. Rekaman video hiu goblin yang ditangkap hidup-hiduo selama di akuarium menjadi petunjuk yang sangat berarti para para ilmuwan untuk mempelajarinya. Begitu mati, hiu tersebut juga langsung dibedah dan dipelajari anatomi tubuhnya.

Seperti halnya hiu rumbai, hiu goblin termasuk jenis hewan yang diperkirakan muncul sejak zaman prasejarah dengan struktur tubuh yang tidak berubah selama jutaan tahun. Sejauh ini, informasi ilmiah mengenai hiu goblin masih sangat terbatas.





Cumi-cumi Raksasa Ditangkap Hidup-hidup


TOKYO, SENIN--Untuk pertama kalinya, seekor cumi-cumi raksasa (Architeuthis) berhasil ditangkap hidup-hidup dan sempat direkam aktivitasnya. Hewan sepanjang 7 meter itu ditangkap di dekat Pulau Chachijima yang berada sekitar 1000 kilometer sebelah tenggara Tokyo, Jepang awal bulan Desember.

Sejak bulan September, para peneliti dari Departemen Zoologi, Museum Sains Nasional Jepang telah memulai mencari jejak cumi-cumi raksasa dengan mengikuti predatornya, yakni paus sperma. Selama September hingga Desember, paus sperma memang bergerak di sekitar Kepulauan Ogasawara untuk mencari sumber makanan.

Untuk memancingnya keluar, para peneliti menggunakan cumi-cumi kecil yang dikaitkan di ujung kail. Para peneliti yang dipimpin Tsunemi Kubodera akhirnya mendapatkan seekor cumi-cumi raksasa yang berwarna coklat kekuningan dan berhasil merekamnya sejak muncul ke permukaan hingga diangkat ke atas kapal pada 4 Desember.

Kubodera mengatakan, hewan tersebut sempat melakukan perlawanan sehingga sulit dibawa ke atas kapal. Bahkan karena luka-luka yang dialaminya selama ditangkap membuatnya tidak bertahan hidup beberapa lama kemudian.

Ia mungkin termasuk cumi-cumi raksasa yang masih muda. Pasalnya, sebagai hewan tak bertulang belakang terbesar, cumi-cumi raksasa dewasa bisa tumbuh mencapai 18 meter. Namun, karena hidupnya terpencil hingga ratusan meter di dasar laut, keberadaannya di alam masih belum banyak dipelajari.

"Tidak seorang pun pernah melihatnya langsung dalam keadaan hidup kecuali para nelayan," ujar Kubodera saat menunjukkan rekamannya Jumat (22/12). Ia mengatakan, ini mungkin rekaman video pertama cumi-cumi raksasa hidup yang pernah dibuat.

Cumi-cumi raksasa lebih banyak dikenal sebagai mitos sebagai penyerang yang memiliki tentakel beracun. Tim peneliti Jepang telah memulai ekspedisi untuk memburu cumi-cumi raksasa sejak tiga tahun lalu. Mereka berhasil membuat foto pertama cumi-cumi yang hidup di dasar laut menggunakan kamera bawah laut pada 2005.

Dari foto-foto tersebut, para peneliti bisa lebih memahami bahwa cumi-cumi raksasa bergerak lebih lincah dari dugaan semula. Mereka juga memanfaatkan tentakelnya sejak awal untuk menangkap mangsanya.

"Sekarang kami tahun di mana harus menangkapnya, kami yakin dapat mempelajarinya lebih banyak lagi ke depan," ujar Kubodera.

No comments: